Monday, October 29, 2012

Mengunjungi Masjid Baiat di Jamarat Mina

Ketika berjalan disekitar kompleks  tempat melontar Jamrah,penulis terlihat satu masjid yang kecil yang diperbuat daripada tanah. Ramai yang berkata banggunan kecil ini adalah masjid Aqabah,setelah diselidiki rupanya nama sebenar bangunan ini adalah Masjid Baiat.

Di antara kawasan banguna Jamarat yang besar dan megah ini terdapat masjid kecil yang kelihatan reka bentuk lama .Jaraknya lebih kurang dari 50 meter daripada bangunan Jamarat. Masjid yang dicat berwarna krim ini tidak beratap dan saiznya sekitar kebih kurang 10 x 10 meter . Semasa penulis pergi ke masjid ini tidak ada jemaah yang bersolat,masjid ini di pagar kelilingnya dan pintunya berkunci pada setiap waktu. 

Namun pengunjung masih mampu untuk melihat ruang dalam masjid melalui sayap kanannya kerana ia tidak berpintu

 

Inilah Masjid Baiat, masjid yang dibangun oleh Dinasti Abbasiah untuk menghormati Abbas bin Abdul Muthalib. Abbas adalah bapa saudara Rasulullah saw, yang anak keturunannya kemudian membangunkan Dinasti Abbasiah. 



Sebahagian orang menganggap bahawa masjid ini dibangunkan oleh jin saat mereka melakukan baiat kepada Rasulullah. Namun anggapan ini tidak benar  karena Masjid Jin memang ada di Kota Mekah sebagai penanda terjadinya baiat para jin yang beriman kepada Rasulullah.

Sebelum itu masjid ini tertanam dibawah tanah ratusan tahun , Namun dalam proses pembangunan besar-besaran Jamarat, buldozer yang melakukan pembersihan tanah telah terkesan struktur batu yang sangat keras. Setelah diteliti, ternyata batu keras tersebut merupakan masjid. Maka, masjid itu dibiarkan seperti seadanya dan dibaik pulih sedikit, bentuk masjid dipelihara. Misalnya tempat imam solat diletakkan sejadah. 


Inilah peninggalan sejarah yang dihargai pemerintah Arab Saudi. Padahal, biasanya kerajaan ini mampu untuk membangunkan struktur yang lebih cantik jika tidak memikirkan nilai sejarahnya maka Masjid Baiat dibiarkan dengan seadanya. 


Penulis kongsikan sedikit mengenai sejarah Baiat Aqabah.

Menghormati Abbas

Masjid Baiat dibangun oleh Dinasti Abbasiah untuk menghormati Abbas bin Abdul Muthalib. Masjid ini dibangun sebagai penghormatan atas terjadinya Baiat Aqabah, karena di tempat inilah kaum Yatsrib (masyarakat Madinah) melakukan baiat kepada Rasulullah untuk taat dan tidak melakukan syirik. Ketika itu, Rasulullah saw. ditemani bapa saudaranya Abbas bin Abdul Muthalib yang belum beriman. Meski demikian, ia sangat mengambil berat  dan sangat menjaga keselamatannya nabi.



Wikipedia menjelaskan, baiat di Aqabah terjadi dua kali. Baiat Aqabah pertama yang terjadi tahun 621 M, yaitu perjanjian antara Rasulullah dengan 12 orang dari Yatsrib yang kemudian mereka memeluk Islam. Baiat Aqabah ini terjadi pada tahun kedua belas kenabiannya. Kemudian mereka berbaiat (bersumpah setia) kepada Muhammad. Adapun isi baiat itu, penduduk Yatsrib tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun; Mereka akan melaksanakan apa yang Allah perintahkan; Dan ketiga, mereka akan meninggalkan larangan Allah.



Setahun kemudian, tahun 622 M, Rasulullah kembali melakukan baiat di Aqabah. Kali ini perjanjian dilakukan Rasulullah terhadap 73 orang lelaki dan 2 orang wanita dari Yatsrib. Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka`ab dan Asma` bintu `Amr bin `Adiy. Perjanjian ini terjadi pada tahun ketiga belas kenabian. Mushâ'b bin Umair yang ikut berbaiat pada Baiat Aqabah pertama kembali ikut bersamanya beserta dengan penduduk Yatsrib yang sudah terlebih dahulu masuk Islam.


Mereka menjumpai Rasulullah di Aqabah pada suatu malam. Nabi Muhammad SAW datang bersama bapa saudaranya Abbas bin Abdil Muthallib. Pada saat itu Abbas masih musyrik, namun ia ingin menjaga keselamatan anak saudaranya  Muhammad, kepada orang-orang Yatsrib itu. Ketika itu, Abbas menjadi orang pertama yang angkat bicara kemudian disusul oleh Muhammad yang membacakan beberapa ayat Alquran dan menyerukan tentang Islam.



Kemudian orang-orang Yatsrib itu membaiat Muhammad. Isi baiatnya adalah, mereka akan mendengar dan taat, baik dalam perkara yang mereka sukai maupun yang mereka benci; Mereka akan berinfak, baik dalam keadaan sempit maupun lapang; Mereka akan beramar ma'ruf dan nahi munkar. Mereka juga berjanji agar mereka tidak terpengaruh celaan orang-orang yang mencela di jalan Allah; Dan mereka berjanji akan melindungi Muhammad sebagaimana mereka melindungi para wanita dan anak mereka sendiri.



Setelah baiat itu, Muhammad kembali ke Mekah untuk meneruskan dakwah. Kemudian ia mendapatkan gangguan dari kaum musyrikin kepada kaum muslimin yang dirasa semakin keras. Maka Muhammad memberikan perintah kepada kaum muslimin untuk berhijrah ke Yatsrib. Baik secara sendiri-sendiri, maupun berkelompok. Mereka berhijrah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga kaum musyrikin tidak mengetahui kepindahan mereka.



No comments:

Post a Comment